SELAMAT DATANG DI BLOG ANDRA PRATAMA

Kamis, 13 Januari 2011

Posted by Andra pratama 19.22, under | No comments

HUBUNGAN SOSIAL ANTAR KELOMPOK AGAMA DALAM KERANGKA ANALISIS TEORI KONFLIK


Bab I
Pendahuluan
Permasalahan antar kelompok telah menjadi perhatian dari berbagai pihak di Indonesia. Pemerintah dan juga lembaga-lembaga tertentu yang berada di Indonesia telah melakukan berbagai usaha dalam menjawab permasalah hubungan antar kelompok di negeri Nusantara ini, yang pada dasarnya adalah wilayah yang terbungkus oleh lingkungan multikultural. Akan tetapi, dalam pandangan masyarakat awam, langkah yang ditempuh oleh pihak-pihak yang harus bertanggung jawab tersebut, terkesan tidak memberikan hasil. Hal ini dinilai dari fakta dan realita yang ada, terutama yang diketahui dari berbagai media massa, bahwa masalah konflik antar kelompok ini tidak pernah menemukan titik temu untuk menyatakan damai.
Salah satu masalah yang sangat sensitif, berhubungan dengan konflik antar kelompok ini, adalah permasalahan agama. Karena dianggap sebagai suatu kepercayaan yang sakral dan suci, dan berlandaskan kepada keyakinan dan moralitas agama tersebut, banyak konflik yang terjadi di masyarakat. Bahkan dalam beberapa kasus telah terjadi proses kriminalisasi terhadap kelompok-kelompok minoritas oleh kelompok dominan, dengan mempermasalahkan penodaan suatu agama dan mengganggu ketertiban umum.
Disusunnya makalah ini didasarkan dengan beberapa alasan dan tujuan yang kemudian akan dipaparkan dalam uraian latar belakang dan permasalahan. Diharapkan dengan uraian berikut akan memberikan gambaran kepada pembaca tentang garis besar makalah ini, mengenai alasan dan tujuan yang diinginkan oleh penyusun.
A. Latar Belakang
Di Indonesia―struktur masyarakatnya merupakan masyarakat majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, kelompok, dan agama―muncul praktek-praktek eksklusi sosial. Praktek eksklusi berdasar agama ini menyebabkan pengabaian, pengasingan dan pencabutan hak atas orang atau sekelompok orang disebabkan oleh pemahaman tentang agama. Praktek eksklusi ini sering menimpa kelompok minoritas yag memiliki aliran kepercayaan dan kelompok sekte keagamaan yang berbeda dari apa yang telah ditentukan oleh negara. Pihak yang mempunyai daya untuk melakukan praktek eksklusi sosial terhadap kaum minoritas ini adalah kaum dominan (kelompok agama yang berkuasa) demi memperoleh kekuatan dan perhatian dari penguasa. Pluralitas agama di Indonesia ini di satu sisi menjadi kekayaan bangsa namun di sisi lain juga menjadi ancaman yang berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi sosial di masyarakat, bahkan disintegrasi nasional.[1]
Hal inilah yang menjadi alasan kami untuk membahas bagaimana hubungan antar agama-agama yang ada di Indonesia. Merujuk pada pembahasan mata kuliah Sistem Sosial Indonesia, tentang Relasi Sosial antar Kelompok Agama di Indonesia, penyusun mengangkat masalah hubungan antar agama ini dan melihatnya dari sudut pandang kerangka analisis sosiologis, yang menekankan kepada Teori Konflik.
B. Permasalahan
Di beberapa wilayah, integritas masyarakat masih tertata dengan kokoh. Kerjasama dan toleransi antar agama terjalin dengan baik, didasarkan kepada rasa solidaritas, persaudaraan, kemanusiaan, kekeluargaan dan kebangsaan. Namun hal ini hanya sebagian kecil saja karena pada kenyataannya masih banyak terjadi konflik yang disebabkan berbagai faktor yang kemudian menyebabkan disintegrasi dalam masyarakat.
Banyak konflik yang terjadi di masyarakat Indonesia disebabkan oleh pertikaian karena agama. Contohnya tekanan terhadap kaum minoritas (kelompok agama tertentu yang dianggap sesat, seperti Ahmadiyah) memicu tindakan kekerasan yang bahkan dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Selain itu, tindakan kekerasan juga terjadi kepada perempuan, dengan menempatkan tubuh perempuan sebagai objek yang dianggap dapat merusak moral masyarakat. Kemudian juga terjadi kasus-kasus perusakan tempat ibadah atau demonstrasi menentang didirikannya sebuah rumah ibadah di beberapa tempat di Indonesia, yang mana tempat itu lebih didominasi oleh kelompok agama tertentu sehingga kelompok agama minoritas tidak mendapatkan hak.
Permasalah konflik dan tindakan kekerasan ini kemudian mengarah kepada pertanyaan mengenai kebebasan memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam UUD 1945, pasal 29 Ayat 2, sudah jelas dinyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam memeluk agama dan akan mendapat perlindungan dari negara.
Pada awal era Reformasi, lahir kebijakan nasional yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia. Namun secara perlahan politik hukum kebijakan keagamaan di negeri ini mulai bergeser kepada ketentuan yang secara langsung membatasi kebebasan beragama. Kondisi ini kemudian menyebabkan terulangnya kondisi yang mendorong menguatnya pemanfaatan kebijakan-kebijakan keagamaan pada masa lampau yag secara substansial bertentangan dengan pasal HAM dan konstitusi di Indonesia.[2]
Hal ini lah yang dilihat sebagai masalah dalam makalah ini, yaitu tentang konflik antar agama yang menyebabkan tindakan kekerasan terhadap kaum minoritas dan mengenai kebebasan memeluk agama dan beribadah dalam konteks relasi sosial antar agama. Penyusun mencoba memberikan analisa untuk menjawab masalah ini dilihat dari sudut pandang kerangka analisis sosiologis: teori konflik.
Di sini timbul dua pertanyaan, yaitu 1). mengapa konflik agama bisa terjadi, padahal ketentuan dan peraturan tentang kebebasan memeluk agama dan menjalankannya sudah diatur di dalam UUD dan UU? 2). Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tindakan kekerasan dan praktek ekslusi sosial dapat terjadi dalam hubungan antar agama di Indonesia?
C. Kerangka Konseptual[3]
Dalam melihat hubungan antar agama ini, terdapat dua kerangka analisis yang dipakai oleh sosiolog, yaitu Struktural Fungsional dan Teori Konflik.
1. Struktural Fungsional
Pendekatan ini menitikberatkan pada fungsi agama dalam struktur yang saling kait mengait di masyarakat. Teori ini merujuk kepada pendapat Durkheim, yaitu terdapat tiga fungsi utama agama: a). sebagai perekat sosial, b). sebagai kontrol sosial, c). sebagai pemberi makna dan tujuan.
2. Teori Konflik
Analisis ini menggarisbawahi peran agama dalam menciptakan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Marx berpendapat bahwa agama hanya alat untuk menanamkan kesadaran palsu (false consciousness) agar supaya orang-orang dapat menerima permasalahan sosial di dunia ini dan berharap terus pada datangnya dunia yang lebih baik.
Agama juga dipandang sebagai alat bagi kaum elite politik untuk mempertahankan kekuasaannya (agama, kekuasaan, dan politik memiliki hubungan yang erat). Karena perebutan kekuasaan dalam suatu negara akan terus berlangsung, agama-agama berlomba untuk semakin mendekatkan diri dengan sumber-sumber kekuasaan dari masa ke masa.
Dalam makalah ini, penyusun akan menganalisa masalah relasi (hubungan) antar agama dari sudut pandang teori konflik. Teori ini membantu menjelaskan penyebab dari pola-pola relasi yang konfliktual antar kelompok agama. Pendekatan ini juga dapat menjelaskan dua fenomena yang bersifat paradoks, yaitu agama yang di satu sisi merupakan perekat sosial namun di sisi lain merupakan penyebab utama terjadinya disintegrasi.

Bab II
Pembahasan
Yang menjadi pertanyaan mendasar adalah: mengapa konfik bisa terjadi?. Melihat kepada masalah hubungan antar agama ini, tentu pertanyaan itu harus bisa dijawab terlebih dahulu untuk mencari langkah yang tepat untuk menanggulangi masalah-masalah yang erat kaitannya dengan masyarakat yang multi-budaya.
Menjawab pertanyaan ini, penyusun mencoba menguraikan analisa berdasarkan teori konflik Marx, yang mana dikatakan bahwa di dalam suatu masyarakat dapat dijumpai hal yang dianggap baik oleh suatu golongan atau kelompok, tetapi bersifat relatif, yang berarti kebaikan itu belum tentu baik pula di mata masyarakat lain (golongan atau kelompok lain). Manusia cenderung untuk berusaha mendapatkan hal-hal yang dianggap baik (menurut hemat mereka sendiri) tadi. Karena itulah bisa menimbulkan persaingan antara individu satu dengan individu yang lain atau kelompok yang satu dengan kelompok lain, yang mencakup suatu proses untuk mendapatkan kekayaan, kekuasaan, atau kedudukan. Dan biasanya suatu yang dianggap baik ini adalah sesuatu yang menyangkut kepentingan kelompok yang berkuasa (atau bisa dikatakan kelompok yang dominan). Marx menganggap bahwa proses pertikaian ini adalah proses pertentangan kelas.[4]
Agama menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya disintegrasi. Marx mengatakan bahwa analisis konflik menggarisbawahi peran agama dalam menciptakan ketidaksetaraan dalam masyarakat.[5] Namun, sesuai dengan ketentuan hak asasi, agama adalah sebuah kebebasan bagi pemeluknya untuk menentukan keyakinan dan kepercayaannya. Berbicara mengenai HAM, berarti membicarakan hal yang terkait dengan kebutuhan biologis (sandang, papan, pangan) dan juga terpenuhinya kebutuhan mental spiritual (rohani), yaitu kepercayaan atau agama.[6]
Agama terkait dengan keyakinan, yang mana keyakinan ini sangat dijunjung tinggi dan dijaga oleh penganutnya. Seseorang dijadikan pemeluk agama yang sama dengan orang tuanya sejak lahir. Sosialisasi terhadap agama mencakup nilai-nilai, aturan, tata cara, upacara/ritual dan sebagainya yang harus dituruti. Dalam kelompok agama tersebut, kesucian agama dipegang oleh suatu kekuasaan otoritas yang dimiliki oleh pemuka-pemuka agama (ulama atau paus), yang terkadang perkataan (fatwa) dari para pemuka agama ini tidak terbantahkan dan diikuti oleh semua penganutnya. Selain itu adanya perkawinan antara agama dengan negara sehingga agama memiliki kekuasaan yang besar (contohnya pada negara-negara yang memiliki agama mayoritas, seperti Indonesia. Atau daerah yang memiliki agama mayoritas, seperti Islam di Aceh, atau Kristen di Papua).
Penanaman tentang agama ini dimulai sejak lahir dan anak-anak, melalui jalur sistem pendidikan nasional. Norma dan aturan agama tersebut sudah menjadi hal yang lumrah dalam pola pikr masyarakat umumnya. Hal inilah kemudian yang dapat memicu konflik apabila sedikit saja ada gerakan yang menentang arus dari norma dan aturan-aturan tersebut. Konflik ini kemudian mengarah kepada tindakan kekerasan kepada kelompok-kelompok tertentu yang dianggap menyimpang atau melanggar norma agama yang telah berlaku di suatu masyarakat. Hal itu bisa kita lihat contoh pada kasus pengusiran warga terhadap tokoh aliran Salafi di Lombok Barat, pada tanggal 12 Mei 2008, disebabkan perbedaan pandangan atau praktik keagamaan.[7]
Pengaruh dominasi juga menjadi penting dalam masalah ini. Terkadang di suatu daerah yang bermayoritas memeluk agama tertentu akan menekan kelompok minoritas yang memeluk agama lain. Ketentuan perundang-undangan dan aturan serta norma dilandaskan pada ketentuan dan norma agama yang dominan di daerah itu. Contohnya di Aceh yang menerapkan hukum Islam. Kemudian, tekanan terhadap kaum minoritas ini juga mengungkung kebebasan mereka untuk menjalankan ibadah. Kelompok yang memeluk agama mayoritas merasa terganggu apabila ada kelompok minoritas yang menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan mereka, apalagi berencana untuk membangun tempat ibadah. Situasi seperti ini juga dapat menyulut tindak kekerasan, contohnya pengrusakan komlpeks Pura Sengkareng di Lombok Barat, pada tanggal 16 Januari 2008.[8]
Kuatnya pengaruh norma agama ini juga memperngaruhi tindakan kekerasan terhadap perempuan. Banyak tindakan kekerasan kepada perempuan yang disebabkan tafsir agama dan patriarkhis dan pandangan materialis yang menempatkan tubuh perempuan sebagai objek.[9] Mereka yang berpandangan seperti ini menganggap bahwa tubuh perempuan dapat merusak moral masyarakat karena dapat memicu syahwat. Selain itu ada juga kasus di daerah tertentu (yang kekuatan agama mayoritasnya berkuasa) yang memaksakan perempuan mengenakan jilbab, seperti di Aceh.  Contoh yang cocok dengan masalah ini adalah UU pornografi yang disyahkan pada tanggal 30 Oktober 2008.  Peraturan ini kemudian menuai banyak kritikan dari berbagai pihak terkait dengan kebebasan berkespresi dan persoalan diskriminasi.
Tiga uraian di atas (tentang perbedaan paham agama, pembangunan tempat ibadah, serta UU pornografi) semakin menegaskan implikasi dari teori konflik, yang mengatakan bahwa agama dapat menjadi pemicu ketidaksetaraan dalam masyarakat. Di satu pihak mengatakan hal itu benar namun pihak yang lain tidak berpendapat demikian sehingga memicu konflik.
Mengenai kebebasan memeluk agama dan menjalankannya, tentu menjadi pertanyaan kembali, apa faktor yang menyebabkan konflik tetap saja terjadi meskipun peraturan, ketentuan, serta UU tentang kebebasan beragama telah ditetapkan. Seharusnya, sesuai logika, tentu dengan adanya UU tentang kebebasan beragama, tidak mungkin terjadinya konflik. Namun kenyataan serta data-data yang ada berkata lain.
Dalam menjawab pertanyaan yang kedua ini, penyusun mencoba melihatnya dari pendapat Marx, yang mengatakan bahwa agama adalah kendaraan politik kaum elite dalam mempertahankan status quonya.
Sebagai contoh, dari data Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia Tahun 2008, pada bulan Juni 2008, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang membatasi langkah gerak anggota dan pengurus Jemaat Ahamdiyah Indonesia. Masalah yang dianggap sebagai penodaan agama ini diawali oleh konflik antar masyarakat dan kemudian berlanjut ke pengadilan. Pada tingkat tertentu, sudah jelas bahwa MUI (yang pastinya akan menegakkan hukum-hukum Islam) dan beberapa ormas keislaman dan kelompok kepentingan memiliki andil besar untuk mendorong proses munculnya tuduhan penodaan agama Islam di tingkat masyarakat sipil. Hal ini kemudian menyebabkan sebagian kasus konflik di tingkat masyarakat (umumnya di lingkungan masyarakat yang tidak mengerti tentang masalah multi-budaya) jatuh kepada usaha penyerangan atau tindakan kekerasan kepada kelompok minoritas (Ahmadiyah) tersebut.[10]
Selain itu bisa kita lihat contoh pada beberapa kasus lain seperti pentingnya agama dalam menentukan siapa berhak memilih siapa dalam jabatan publik, yang mana hal ini mengakibatkan ketegangan antar kelompok keagamaan. Seperti yang terjadi di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat, puluhan aktivis organisasi Islam menolak rencana pengangkatan Viktor, S.H sebagai ketua Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Pasaman Barat, disebabkan perbedaan agama. Menurut mereka, di negeri Minangkabau yang mayoritas berpenduduk muslim tidak sepatutnya memiliki seorang pemimpin yang beragama Kristen. Contoh lain adalah kasus Rudolf M. Pardede, mantan Gubernur Sumatera Utara, yang sempat menyerukan masyarakat untuk memilih calon gubernur yang seiman (Kristen).[11]
Politisasi agama di dalam Pemilu juga menjadi salah satu faktor timbulnya konflik. Banyak kaum elite yang menggunakan agama untuk mendukung kepentingan mereka, atau dengan agama pemerintah dapat menentukan kebijakan. Akan tetapi penggunaan dasar agama ini tentu hanya berdasar pada satu agama tertentu saja (mayoritas) yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Contohnya MUI di empat propinsi di Kalimantan merekomendasikan bahwa Golput adalah tindakan yang dilarang agama. Meskipun kekritisan umat dan pemimpin agama cukup tinggi dalam hal politisasi agama, namun usaha-usaha ke arah politisasi agama masih terus terjadi[12]
Dari contoh-contoh di atas, kita dapat melihat implikasi dari teori konflik Marx yang menyatakan bahwa agama menjadi kekuatan kaum elite politik atau kelompok-kelompok tertentu untuk mempertahankan pengaruhnya (kekuasaannya) sehingga akan terjadi konflik karena kaum minoritas akan melakukan brontak untuk merebut kekuasaan (sesuai dengan teori dialektis).
Penyebab terakhir yang mungkin bisa menjadi bahan renungan adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang makna pluralisme itu sendiri. Oleh karenanya, masyarakat lebih mementingkan apa yang baik untuk agama atau golongan yang mereka anut. Di sini lah dituntut kebijakan dari pemerintah untuk mengambil langkah dalam menyelesaikan malasah ini. Seyogyanya pemerintah mengambil langkah untuk menanamkan makna pluralisme tersebut kepada masyarakat melalaui sistem pendidikan nasional dan dimulai dari usia dini.
Bab III
Kesimpulan dan Saran
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, penyusun mendapatkan beberapa kesimpulan mengenai masalah yang terjadi antara agama-agama di Indonesia (dalam sudut pandang teori konflik), antara lain sebagai berikut:
  1. Di Indonesia masih banyak terjadi konflik yang disebabkan oleh agama itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh kurangnya toleransi antar umat beragama karena masih merasa agama yang mereka anut adalah yang paling benar.
  2. Masih terdapatnya kelompok agama yang dominan di beberapa daerah di Indonesia yang dapat menyebabkan timbulnya suatu keadaan yang memarginalkan kelompok lain.
  3. Banyak aturan-aturan baru dari suatu agama yang membuat rumit agama itu sendiri sehingga menimbulkan pertentangan dengan norma-norma yang ada, yang mengakibatkan konflik.
  4. Penyebab utama terjadinya konflik agama adalah disebabkan oleh pengaruh kelompok agama itu sendiri yang sangat dominan di masyarakat. Selain itu agama juga menjadi alat bagi kaum elite tertentu untuk mempertahankan kekuasaannya.
Dari sekian banyak kasus yang telah diuraikan, pemerintah sudah berupaya mengeluarkan kebijkan-kebijakan untuk menangggulangi atau menyelesaikan konflik tersebut. Namun, penerapan upaya tersebut kurang maksimal karena masih banyak sifat egois dari masing-masing penganut agama yang fanatik sehingga tidak mau mengindahkan kebijakan-kebijakan tersebut.
Saran dari penyusun dalam menghadapi masalah hubungan antar agama ini adalah kembali kepada diri individu masing-masing. Karena umat antar agama seharusnya memiliki keterbukaan dalam menanggapi dan melihat perbedaan yang ada di antara mereka. Selain itu, sangat diharapkan kebijakan dari pemerintah untuk mengambil langkah dalam menyelesaikan malasah konflik yang terjadi antar agama-agama di Indonesia. Seyogyanya pemerintah mengambil langkah untuk menanamkan makna pluralisme, multikultural, dan masyarakat yang majemuk kepada masyarakat melalui sistem pendidikan nasional dan dimulai dari usia dini.

0 komentar:

Cara Membuat Teks Berjalan dan Berkedip di Blog WordPress, Blogspot, Joomla dan Blog Yang Lain

Mungkin file tutorial ini sudah tak asing lagi bagi para peblogger yang sudah malang melintang dalam menjelajah dan mengubek-ubek blognya. Tapi mungkin juga ada yang belum tahu mengenai tutorial sederhana tentang cara membuat teks berjalan dan berkedip pada blog wordpress, blogspot, joomla ataupun pada blog dengan css yang lain.

Cara ini juga berlaku pada website dengan design sendiri yang berformat html. Teks berjalan dan berkedip pada bahasa html disebut dengan marquee behavior. Nah, kalau teman-teman mencari arti kata marquee di kamus, maka artinya akan lain yaitu “tenda besar”. Pastinya nggak nyambung kan..

Tidak panjang lebar, berikut tutorial cara membuat teks berjalan dan berkedip pada blog wordpress, joomla, blogspot, dan blog yang lain :

1. Marquee 1.0.0

Membuat teks berjalan dan berkedip

Marquee 1.0 ini merupakan marquee behavior standar agar teks anda bisa berjalan secara default (dari kanan ke kiri).

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 1.0.0 :

Teks Anda

2. Marquee 1.0.1

Membuat teks berjalan dan berkedip

Marquee 1.0.1 adalah pengembangan dari marquee 1.0.0, Marquee ini mempunyai kelebihan jika anda arahkan mouse pada teks tersebut maka dia akan istirahat atau berhenti.

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 1.0.1 :

Teks Anda

3. Marquee 1.0.2

Membuat teks berjalan dan berkedip

Teks dengan marquee 1.0.2 ini maka akan berjalan sebaliknya yaitu dari kiri ke kanan.

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 1.0.2 :

Teks Anda

4. Marquee 2.0.o

Membuat teks berjalan dan berkedip

Marquee 2.0.0 ini mempunyai kelebihan bolak-balik dari ruang kotak yang tidak terlihat oleh mata.

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 2.0.0 :

Teks Anda

5. Marquee 2.0.1

Membuat teks berjalan dan berkedip

Marquee 2.0.1 adalah pengembangan dari marquee sebelumnya, dengan pancingan scrollamount dia menjadi sangat agresif/cepat.

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 2.0.1 :

Teks Anda

6. Marquee 2.0.2

Membuat teks berjalan dan berkedip

Marquee 2.0.2 masih pengembangan dari Marquee 2.0 dengan sentuhan on-mouse-over stop dan on-mouse-out start, seperti marquee 1.0.1 yaitu jika anda arahkan mouse pada teks tersebut maka dia akan berhenti.

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 2.0.2 :

Teks Anda

7. Marquee 3.0.0

Membuat teks berjalan dan berkedip

Marquee 3.0.0 adalah marquee climbing, marquee pendaki ini suka sekali ketinggian, sehingga kita lihat arah teksnya pun ke atas. Jika Anda memiliki teks yang banyak, maka marquee ini merupakan pilihan yang tepat dan sangat cocok.

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 3.0.0 :

Teks Anda

8 Marquee 3.0.1

Membuat teks berjalan dan berkedip

Marquee 3.0.1 adalah pengembangan dari marquee sebelumnya yang tidak mempunyai batas ruang, marquee ini kita batasi ruang kasatnya sehingga memiliki height 100 saja. Demikian dengan kemampuan scrollamountnya kita perlambat. Dan kita tambahkan on mouse stop/start juga.

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 3.0.1 :

Teks Anda

9. Marquee 3.0.2

Membuat teks berjalan dan berkedip

Marquee 3.0.2 masih merupakan pengembangan dari marquee sebelumnya, hanya saja teks berada di tengah ruang kasat.

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 3.0.2 :

Teks Anda

10. Marquee 3.0.3

Membuat teks berjalan dan berkedip

Marquee 3.0.3 adalah pengembangan juga dengan arah berlawanan dari marquee sebelumnya. kelebihan marquee ini yaitu teks bisa berjalan menurun atau teks yang kita lihat berjalan dari atas ke bawah. Kemampuan scrollamountnya tidak kita batasi sehingga terlihat agresif dengan ruang kasat yang kecil. Bisa diperlambat dengan format html seperti diatas.

Tag HTML membuat teks berjalan marquee 3.0.3 :

Teks Anda

11. Membuat teks berkedip

Membuat teks berjalan dan berkedip

Untuk membuat teks berkedip seperti diatas sangat mudah dan simple. Tambahkan saja format html seperti dibawah ini :

Tag HTML membuat teks berkedip :

Teks anda

Diatas adalah tutorial sederhana dalam membuat teks berjalan dan berkedip pada blog wordpress, blogspot, joomla ataupun blog yang lain. Semoga bermanfaat..

Sebuah cerita Blogger andra

membuat tulisan/teks berjalan

Apa seh maksudya??pasti kalian pada bingung ya??ok anda bisa melihat Teks yang ada di sini maksdku di blogger ini liat teks yang berjalan persisnya di paling atas sendiri tepatnya di kotak iklan itu lo???saya hanya ingin memberikan sedikit informasi saja, mungkin beberapa blogger sudah mengetahui sebelumnya. tapi ngga apa-apa kan kalau saya share lagi sama blogger yang belum tahu, yaitu membuat text berjalan yang sering disebut-sebut text marquee yang tulisannya bisabergerak kekanan, kekiri atau keatas dan kebawah.

Sebenarnya untuk membuat efek ini tidaklah sulit karena kita tidak memerlukan keahlian HTML yang tinggi. dalam kesempatan ini saya akan membagi tentang cara pembuatan efek tulisan berjalan seperti yang ada pada blok-blok lain biasanya disebut marquee. Efek inipun ada bermacam macam.Anda tidak hanya bisa membuat tulisan berjalan kekiri tapi andapun bisa membuat tulisan berjalan kebawah dan keatas…baiklah saya akan langsung membantu anda bagaimana cara membuat efek seperti ini.
Yang perlu anda lakukan adalah menyalin script ini ke HTML blog anda

Andra pratama

Tulisan yang Hitam itu bisa anda rubah sbb:
- Arah bergerak text bisa anda tulis : ke kiri (left), ke kanan(right), ke atas (up) dan ke bawah (down)

cara pasangnya adalah sebagai berikut1.silahkan anda login diblogger and,tentunya pake ID anda senderi

2.kalau udah masuk bagian dasbor

3.klik tombol Tampilan

4. habis itu Klik tombol Widget letaknya persis di tombol tema

5.Setelah masuk bagian Penyusunan Sidebar

cari

Sindebar bagian TEKS terserah mau pake teks 1-10

habis itu silahkan klik sidebar TEKS tadi dan masukan kode yang anda dapatkan tadi

6.simpan

7.selamat anda sudah belajar dari saya

catatan..trik memakai teks berjalan seperti ini sangat efektif jika kita ingin tulisan kita bisa di lirik oleh pembaca.karena tulisan yang bergerak seperti ini lebih menarik mata pembaca daripada teks yang diam..semoga bermanfaat… ya….

Facebook Bakal Ditutup?

Kabar mengejutkan datang dari Facebook. Jejaring sosial terbesar di muka bumi ini diberitakan bakal segera ditutup dalam waktu dua bulan lagi oleh sang pemiliknya, Mark Zuckerberg.

Seperti dikutip dari weeklyworldnews.com, Minggu (9/1/2011), riwayat Facebook yang memiliki 500 juta pengguna di seluruh dunia ini akan segera berakhir pada 15 Maret 2011 mendatang.

“Facebook sudah benar-benar kebablasan, saya harus mengakhiri semua kegilaan ini. Segala tekanan saat mengelola perusahaan ini telah menghancurkan hidupku,” demikian pernyataan Zuckerberg seperti diklaim weeklyworldnews.com.

Pernyataan Zuckerberg konon diperkuat oleh Avrat Humarthi, vice president Technical Affairs Facebook. “Setelah 15 Maret, semuanya akan kami tutup. Jika Anda ingin melihat kembali foto-foto Anda, kami sarankan segera unduh dari internet. Anda tak akan bisa lagi mengambilnya begitu Facebook kami tutup,” begitu katanya.

Masih menurut klaim situs tersebut, Zuckerberg menilai keputusannya menutup Facebook sangatlah berat. Namun ia merasa itu jalan yang terbaik bagi semua orang.

“Sejujurnya, ini cara yang terbaik. Tanpa Facebook, orang-orang akan pergi ke luar dan menjalin pertemanan yang sesungguhnya. Itu selalu menjadi hal yang baik,” katanya.

Hingga saat ini, cuma situs weeklyworldnews.com yang menulis berita tentang bakal ditutupnya Facebook. Tidak ada media resmi yang memberitakan, sebab situs weeklyworldnews.com ini hanya situs parodi belaka. Isinya jauh dari kebenaran.

Sayuran dan buah terbesar yang pernah tumbuh

Dibaca Kali

Singkong
sayuran buah terbesar
Petani Lebanon Semhat Khalil, dari selatan kota Tyre, hampir tidak percaya ketika panen di kebun ketela miliknya dan menemukan salah satu hasil panennya adalah singkong raksasa dengan berat 11,3kg (24,9pounds).

Buah sumsum
sayuran  buah terbesar
Buah Sumsum terbesar di dunia (113 Lbs atau 65 Kg). Dikembangbiakkan oleh Ken Dade di Norfolk, beratnya mencapai 65kg. Sayur ini butuh 2 orang untuk mengangkatnya. Ini memecahkan rekor sebelumnya yang hanya 3kg.

Nangka
sayuran  buah terbesar
Nangka terberat di dunia (76 Lbs atau 34,4 Kg) Buah manis ini beratnya 34,6kg, dengan ukuran mencapai panjang 57,46cm dan keliling 121,28cm pada 8 Agustus 2003. Dikembangkan oleh George dan Margaret Schattauer dari Captain Cook, Hawaii, USA.

Kubis
sayuran  buah terbesar
Kubis terbesar di dunia (76 Lbs atau 34,4 Kg) John Evans, seorang desainer mekanik yang tinggal 40 mil di utara Anchorage di Palmer, Alaska, memegang 7 rekor dunia untuk sayuran raksasa. Salah satunya adalah kubis ini, memiliki bobot yang lebih dari 34kg membuat sayur ini mencetak rekor tahun 1998.

Semangka
sayuran buah terbesar
Semangka terbesar di dunia (268,8 Lbs atau 122 Kg) memiliki bobot 122kg membuat buah ini menjadi semangka terbesar di dunia. Semangka ini tumbuh di ladang milik Lloyd, keluarganya mempunyai sejarah yang panjang dengan semangka mereka. Pernah memecahkan rekor dunia pada tahun 1979 dengan semangka seberat 200kg.

Wortel
sayuran buah terbesar
Wortel terberat di dunia (18,9 Lbs atau 8,5 Kg) ditanam oleh John Evans pada tahun 1998, dengan berat 8,61kg, ini adalah wortel terberat yang pernah ada.

Labu
sayuran buah terbesar
Labu paling besar di dunia (1689 Lbs atau 766 Kg) tumbuh di Rhode Island, terbesar di dunia adalah labu yang ditampilkan di Topsfield dari Massachusetts pada 2007, beratnya 766kg.

Mentimun
sayuran buah terbesar
Mentimun terbesar (36,1 atau 0,9 MTs) dengan panjang 36,1in, mentimun ini memecahkan rekornya sendiri sebelumnya yang 35,1in di Bath, barat daya Inggris.

Bunga kol
sayuran buah terbesar
Bunga kol terbesar di dunia (31,25 Lbs atau 14,1 Kg) ditanam oleh Evans, bunga kol terbesar di dunia dengan berat 14,1kg pada tahun 1997.

Brokoli
sayuran  buah terbesar
Brokoli terbesar di dunia (35 Lbs atau 15,8 Kg) juga ditanam oleh Evans, pada tahun 1993 brokoli ini memecahkan rekor dunia dengan berat 15,8kg.

13 Resiko Fatal Penggunaan Ponsel Terus-menerus

Dibaca Kali
http://static.inilah.com/data/berita/foto/51549.jpg
Tidak bisa dipungkiri bahwa telepon seluler (ponsel) telah banyak menghadirkan berbagai kemudahan dalam hidup manusia. Meski banyak diperdebatkan, banyak kalangan khawatir akan dampak negatif dari radiasi yang ditimbulkan.
Penelitian terbesar yang pernah dilakukan tentang bahaya ponsel telah membantah adanya risiko kanker otak pada penggguna ponsel. Penelitian yang dilakukan sendiri oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) tersebut menunjukkan risikonya tidak terlalu besar untuk dikhawatirkan.

Namun penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman kanker terutama pada anak dan remaja. Sang peneliti, Prof Girish Kumar bahkan mengatakan bahaya radiasi juga terdapat di sekitar menara Base Transceiver Station (BTS).
"Satu BTS bisa memancarkan daya 50-100W. Negara yang punya banyak operator seluler seperti India bisa terpapar daya hingga 200-400W. Radiasinya tak bisa dianggap remeh, bisa sangat mematikan," ungkap Prof Kumar.

Dikutip dari DNAindia, berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS:

1. Risiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen akibat penggunaan ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.
2. Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).
3. Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian, penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga 30 persen.
4. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat memicu kanker.
5. Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.
6. Sebuah penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.
7. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
8. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ pendengaran.
9. Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.
10. Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.
11. Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.
12. Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.
13. Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang.

Tags

Timer

Populer

Blog Archive